Sabtu, 28 Maret 2015

lidah sanggup membawa seseorang ke surga serta bisa pula ke neraka





lidah sanggup membawa seseorang ke surga serta bisa pula ke neraka






Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Rasulullah bersabda, “Inginkah engkau aku beritahu mengenai kepala (pokok) semua urusan, tiangnya dan puncaknya?” Aku menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kepala semua urusan adalah Islam, tiangnya merupakan shalat, serta puncaknya ialah jihad.” Rasulullah Saw. mengatakan lagi, “Inginkah engkau aku beritahukan tentang penguat ini semua?” Aku menjawab, “Ya, wahai Nabi Allah.” Maka Rasulullah Saw. memegang lidahnya seraya mengatakan, “Tahanlah (peliharalah) ini (lidah) olehmu.” Aku mengatakan, “Wahai Nabi Allah, akankah kita dibalas gara-gara omongan yang kita ucapkan?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ibumu sudah kehilangan kamu! Tidaklah manusia dibenamkan ke dalam neraka -dimulai dgn wajah mereka atau lubang hidung mereka- melainkan buah dari lidah-lidah mereka?” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan)


Ya, lidah bisa membawa seseorang ke surga dan bisa pula ke neraka. Bagaimanakah menggunakan lidah agar membawa pemiliknya pada ridha Allah Swt.?





1. Dakwah






Perkara utama yg bisa dilakukan lidah biar membawa kita ke surga ialah mengajak orang yang lain supaya beribadah dan taat pada Allah (berdakwah), memerintahkan pada kebajikan kemudian melarang kemunkaran (amar bil ma’ruf nahyun ‘anil-munkar). Kosa kata yg keluar dari seseorang yg berdakwah ke jalan Allah adalah kata-kata terindah yg ada di muka bumi. Keindahannya melebihi puisi penyair dimana pun dan yg menyediakan penilaian adalah Juri Yang Maha-adil. Firman-Nya:

“Dan siapakah yg lebih baik perkataannya daripada orang yg menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?’” (Q.S. Fushshilat [41]: 33)

Ada catatan yang diharuskan kita simak dari ayat tersebut. Terkadang yg sangat baik perkataannya ialah orang yang mengundang manusia yang lain ke jalan Allah. Namun, hal ini tdk stop hingga di situ. Ia sendiri menjalankan amal saleh yg diserukan kemudian tdk merasakan malu atau takut untuk memproklamasikan diri sebagai muslim.
Dalam ayat lain, Allah Swt. menyatakan,

“Sungguh besar murka di sisi Allah jika kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan.” (Q.S. Ash-Shaff [61]: 3)

Kita wajib merasakan risau bila mengajak orang lain pada satu kebaikan, namun kita sendiri tdk melaksanakannya. Allah Swt. pasti murka selayak disebutkan dalam ayat ke-3 surat Ash-Shaff tersebut. Ayat ini diharuskan dijadikan pemacu supaya kita berjuang melaksanakan yg kita serukan pada orang lain. Tentu berbeda di sisi Allah (karena Allah Mahatahu) orang yang menyerukan pada sebuah kebaikan sementara ia sendiri tidak berminat melakukannya dengan orang yg menyerukan pada kebaikan dan berusaha tuk melakukannya, namun belum berjaya.

Namun demikian, untuk membawa orang lainnya ke jalan Allah tidaklah wajib menunggu diri kita sempurna di dalam ber-Islam. Kalau menunggu sampai Islam kita sempurna baru mengajak orang lain ke jalan Allah, lantas sampai kapan? Paket Umroh Awal Bulan Ramadhan 2015





2. Dzikrullah






Dzikrullah maksudnya mengingat Allah. Mengingat Allah Swt. terkadang tdk kerap diharuskan dengan lisan. Hati dan anggota tubuh, termasuk ruas-ruas jari kita diharuskan senantiasa memperoleh porsi untuk mengingat Allah Swt. Memang, dzikir dengan lisan adalah bagian penting dari aktivitas dzikrullah sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.

Seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam terasa telah banyak untukku. Maka, beritahulah aku sesuatu yang dapat aku pegang. Rasulullah Saw. menjawab, “Senantiasalah lidahmu basah dengan mengingat Allah.” (H.R. Al-Baihaqi)Umroh Bulan Ramadhan 2015





senantiasa membasahi lidah






Pertanyaan sahabat ini adalah untuk rangka menguatkan diri biar dapat melaksakan segenap syariat Islam yg terkadang tidak ringan. Rasulullah Saw. pun membimbing sahabat tersebut supaya senantiasa membasahi lidah (lisan) dengan dzikrullah. Dari situ bisa diambil pelajaran yakni di antara hal yg memperkuat seorang mukmin di dalam melakasanakan seluruh ajaran Islam (dan karenanya kelak layak masuk surga) ialah menggunakan lidah untuk tiada henti mengingat Allah Swt.

Ketika turun ayat ke-34 surah At-Taubah yang maknanya, “Dan orang-orang yg mengemasi emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, berikanlah berita menggembirakan kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,” seorang sahabat bertanya pada Rasulullah Saw, “Andai saja kami mengetahui harta terbaik untuk kita miliki.” Rasulullah Saw. menjawab,

“Harta yang paling istimewa adalah lidah yang senantiasa berdzikir, hati yang bersyukur, dan istri beriman yang senantiasa membantunya dalam keimanan.” (H.R. Muslim)





3. Membahagiakan Orang Lain






Kehidupan tdk kerap seperti yg kita dambakan. Seluruh orang niscaya berharap bahagia serta sukses. Tidak mungkin ada orang yg merencanakan hidup sengsara dan menderita, tapi takdir Allah dapat memutuskan lain. Dan, orang beriman meyakini yakni apa saja yg diterima serta dirasakan pasti tidak keluar dari ketentuan (takdir) Allah Swt.
Oleh sebab itu,, ada beberapa kewajiban saat seseorang menerima kenestapaan dan duka. Yang pertama, meyakini yakni semua yang dirasakan dalam kehidupan adalah ujian dari Allah. Ketika hal tersebut terjadi, kita wajib berusaha tuk pergi dari dari takdir yang buruk menuju takdir yg baik dgn berpikir positif serta berusaha untuk mencari jalan keluar dari persoalan yang dihadapi.





Renungan 





Selaku sahabat seakidah, ada keharusan yg kita emban berhubungan dgn saudara yg tengah dilanda duka serta nestapa, yaitu meringankan beban serta membahagiakan saudara tersebut. Banyak hal yg bisa dilakukan, sekurang-kurangnya ialah mengeluarkan kata-kata yang menghibur dan berempati. Rasulullah Saw. bersabda,

“Barangsiapa memasukkan kebahagiaan kepada keluarga muslimin maka Allah tidak rela baginya pahala selain surga.” (H.R. Ath-Thabrani)

Imam Malik (semoga Allah merahmatinya) ditanya, “Amal apakah yang paling engkau cintai?” Jawabnya, “Membahagiakan sesama muslim.”

Berada pada peringkat teratas untuk kita bahagiakan adalah istri dan anak-anak. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa kita dapat membahagiakan orang lain minimal dengan kata-kata. Kata-kata dapat memompakan motivasi. Kata-kata juga dapat memberikan inspirasi. Dan, kata-kata jauh lebih baik dibandingkan dengan pemberian yang diiringi tindakan menyakitkan. Firman-Nya,

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 263)
Hanya diperlukan beberapa kata untuk membuat orang lain sedih, marah, dan terpuruk. Dan, hanya diperlukan beberapa kata pula untuk membuat orang lain bahagia, rela, dan optimistik. Allahu a’lam Paket Umroh Awal Bulan Ramadhan 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar